Model bisnis
Definisi
1.
Model adalah suatu gambaran ideal,
sedangkan bisnis adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan jual beli barang maupun jasa ke konsumen
maupun bisnis lainnya. Berdasar hal tersebut, maka model bisnis dapat
didefinisikan sebagai suatu gambaran yang dijadikan dasar untuk membentuk atau
melakukan bisnis. Berikut beberapa definisi model bisnis dari berbagai sumber.
Dalam
suatu model bisinis
menggambarkan pemikiran tentang bagaimana sebuah organisasi menciptakan,
memberikan, dan menangkap nilai-nilai baik itu ekonomi, sosial, ataupun
bentuk-bentuk nilai lainnya. Karena itu dapat dipakai untuk ruang lingkup luas
dalam konteks formal dan informal untuk menunjukkan aspek inti suatu bisnis,
termasuk mencakup maksud dan tujuan, apa-yang-ditawarkan, strategi,
infrastruktur, struktur organisasi, praktik-praktik niaga, serta
kebijakan-kebijaan dan proses-proses operasional lainnya.
Model
bisnis adalah suatu metode dalam melakukan bisnis agar perusahaan dapat
menghasilkan pendapatan untuk mempertahankan keberadaan perusahaannya.
(Turban.2004,p11).
Menggambarkan
pemikiran tentang bagaimana sebuah organisasi menciptakan, memberikan, dan
menangkap nilai-nilai baik itu ekonomi, sosial, ataupun bentuk-bentuk nilai
lainnya. (Wikipedia, 2013)
Simpulannya,
Model Bisinis ialah gambaran / rancangan proses bisnis suatu organisasi yang mencakup
komponen – komponen seperti membentuk, melakukan dan mengelola bisnisnya.
Komponen
1.
Model bisnis yang berkombinasi optimal dari komponen-komponen yang membuat perusahaan
dapat menghasilkan laba dan terus bertahan. Johnson, Christensen dan Kagerman dalam majalah Harvard Business Review
mengatakan bahwa sebuah model bisnis terdiri dari empat komponen :
a. Proposisi
Nilai Bagi Konsumen,
Proposi – proposi nilai
yang harus diciptakan Perusahaan yang nantinya sangat diperlukan oleh konsumen
akibat adanya kebutuhan konsumen yang sering bergonta – ganti (banyak).
b. Formula
Laba,
Perusahan harus
menciptakan formula – formula (strategi) apa saja yang efektif dan efisien seperti dalam proses produksi, penjualan atau
bahkan pemasarannya untuk meningkatkan labanya.
c. Sumber
Daya Kunci
Perusahan harus
mempunyai suatu Sumber Daya Kunci (produk) yang dapat membuntu perusahan
dikenal dan dari situ perusahan lebih mudah mendapatkan laba.
d. Kegiatan-Kegiatan
Atau Proses-Proses Kunci.
Perusahan haruslah melakukan
kegiatan – kegiatan yang terpenting untuk memajukan perusahaannya dan
mendapatkan labanya, melalui proses – proses yang merupakan kunci utama
perusahan tersebut dibangun, dengan kata lain, kegiatan yang tidak terlalu
penting dan tidak mendapatkan laba tidak perlu dilakukan. Seperti reparasi
perusahan tetapi perusahan masih baik adanya, mengurangi konsumen (hal paling
berbahaya biasa dilakukan karena untuk mencari konsumen baru).
Sedangkan
Osterwalder memperkenalkan kanvas model bisnisnya yang terdiri dari sembilan
komponen:
a. Custommer Segment
Dalam
menjalankan roda bisnis, sebuah perusahaan harus menetapkan siapa yang harus
dilayani (pelanggan). Perusahaan dapat
menentukan akan melayani satu atau bahkan lebih segmen.
b. Value Proposition
Manfaat
yang ditawarkan perusahaan kepada segmen pasar yang dilayani.
c. Channels
Sarana
bagi perusahaan untuk menyampaikan Value Proposition kepada Customer Segment
yang dilayani, Channels berhubung (penghubung / terhubung).
d. Revenue Stream
Merupakan
komponen vital. Umumnya perusahaan memperoleh pendapatan dari pelanggan. Namun
banyak perusahaan bisa membuka aliran masuk pendapatan bukan dari kantong
pelanggan saja. (seperti kerjasama dengan perushaan lain)
e. Customer Relationship
Cara
perusahaan menjalin ikatan atau hubungan dengan pelanggannya.
f. Key Activities
Merupakan
kegiatan utama perusahaan untuk dapat menciptakan proposi nilai. Proposisi
nilai adalah nilai yang dapat dirasakan
dari produk yang perusahaan berikan
sebagai solusi untuk masalah konsumen atau kebutuhan konsumen.
g. Key Resources.
Sumber
daya milik perusahaan yang digunakan untuk mewujudkan proposal nilai. Sumber
daya umumnya berwujud manusia, teknologi, peralaan, merek.
h.Key Partnership
Sumber
daya yang diperlukan oleh perusahaan untuk mewujudkan proposi nilai. Key
partnership dapat berwujud join (berhubungan / berbagi dengan yang lain) atau
aliansi strategi.
i. Cost structure
Komposisi
biaya untuk mengoperasikan perushaan mewujudkan proposi nilai yang diberikan
kepada pelanggan. Struktur biaya yang efisien adalah kunci besarnya laba sebuah
perusahaan.
Model
bisnis sangat diperlukan dalam sebuah perusahaan. Karena dapat membuat
perusahaan memiliki dasar yang kuat dalam melakukan proses bisnisnya. Sehingga,
tujuan utama perusahan tersebut dibangun sangatlah berguna. Dan apabila model
bisnisnya terstruktur maka apa yang dilakukan perusahan nantinya sangat mudah
dan sangat efektif dan efisien akibat sudah terancang melalui model bisnis
tersebut. Melalui model bisnis juga perussahan dapat diketahui apa saja
kelebihan – kelebihan yang dimiliknya.
5 kekuatan utama perusahaan/organisasi (Porter’s 5 Forces)
5 kekuatan utama perusahaan/organisasi (Porter’s 5 Forces)
1. 1 Threat
of New Entrants (Ancaman Perusahaan Baru) :
Pasar yang menguntungkan dari menarik keuntungan dari perusahaan lain
artinya perusahan yang lama / lebih duluan memasuki pasar dapat menarik
keuntungan dari perusahaan yang baru atau yang akan masuk. Jika kemasukan
perusahaan baru tidak teratasi maka akan terjadi yang namanya keuntungan dan
market share (pembagian nilai pasar) begitupan dengan nilai harganya.
2 2 Rivalry
Among Existing Competitors (Rivalitas Antara Pesaing yang Ada) :
Bagi banyak pelaku industri, ini merupakan faktor utama dalam industri.
Persaingan ini terjadi begitu keras artinya seperti halnya persaingan dalam
bentuk harga, seperti inovasi, marketing, dan juga lainnya. Nah, akibat
kesaingan ini maka terjadilah penurunan harga dan di sisi ini perusahan dapat
terugikan dan pelangganlah yang diuntungkan.
3 3 Threat
of Substitute Products or Services (Ancaman Pengganti Produk atau Jasa) :
Dalam hal ini penggantian atau pembuatan produk pengganti adalah salah satu
hal yang sangat efektif dalam mengurangi tingkat kerugian, dan disisi lain bagi
para pembeli akan lebih banyak pilihan dalam model – model barang dan jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan sehingga pelanggan pun dapat lebih cepat dan mudah memilih
dan hal ini dapat mengurangi market share (pembagian nilai pasar) dan
perusahaan pun sedikitnya mendapatka keuntungan.
4 4 Bargaining
of Suppliers (Proses Penawaran / Negosiasi Kepada Pemasok) :
Hal ini dapat digambarkan sebagai input dari pasar. Penyedia bahan mentah,
komponen – komponen, pekerja, dan layanan (keahlian tertentu) bagi perusahaan
dapat menjadi sumber kekuatan yang mempengaruhi perusahaan tersebut. Supliers
(pemasok) yang memiliki pengaruh yang kuat dapat melakukan upaya untuk
mendapatkan keuntungan sebanyak – banyaknya dari rekan bisnisnya, yang mana
tidak memiliki pilihan lain dan terpaksa mengikutu harga diminta atau jika
tidak dapat meninggalkan usaha tersebut.
5 5 Bargaining
Power of Buyers (Proses Tingkat Kekuatan dari Pelanggan) :
Hal ini merupakan output pasar. Kemampuan dari pelanggan untuk mempengaruhi
perusahaan. Sama halnya seperti kekuatan suplier, pelanggan yang memiliki
pengaruh yang kuat dapat menekan perusahaan untuk memberikan potongan harga
yang tinggi dan jika perusahaan tidak memiliki alternatif yang lain maka secara
terpaksa perusahaan harus menuruti permintaan tersebut.
Pengaruh TI pada Porter’s 5 Forces
1.
Threat
of New Entrants (Ancaman Perusahaan Baru) :
·
Gunakan
TI untuk membuat organisasi virtual yang terdiri dari para mitra bisnis.
·
Kembangkan
sistem informasi perusahaan yang dikembangkan ooleh internet dan ekstranet yang
akan mendukung hubungan bisnis strategi dengan para pelanggan, pemasok, subkontraktor
dan pihak – pihak lainnya.
2.
Rivalry
Among Existing Competitors (Rivalitas Antara Pesaing yang Ada) :
·
Buat
produk dan jasa baru yang memasukkan berbagai komponen TI.
·
Kembangkan
pasar baru atau pasar yang unik dengan bantuan TI.
·
Buat
perubahan radikal atau proses bisnis dengan TI yang secara dramatis akan
memangkas biaya, meningkatkan kualitas, efisiensi, atau layang pelanggan, atau
mempersingkat waktu ke pasar.
3. Threat of Substitute Products or Services (Ancaman
Pengganti Produk atau Jasa) :
·
Kembangkan
dari fitur TI baru untuk mendeferensiasikan produk dan jasa.
·
Gunakan
berbagai fitur TI mengurangi keunggulan kompetitif para pesaing.
·
Gunkan
fitur TI untuk memfokuskan diri pada pasar yang telah dipilih.
4. Bargaining of Suppliers (Proses Penawaran / Negosiasi
Kepada Pemasok) :
·
Gunakan
TI untuk mengurangi secara mendasar biaya proses bisnis.
·
Gunakan
TI untuk menurunkan biaya pelanggan atau pemasok.
5. Bargaining Power of Buyers (Proses Tingkat Kekuatan dari
Pelanggan) :
·
Gunkan
TI untuk mengelola perluasan bisnis secara regional dan global.
·
Gunakan
TI untuk mendivervikasi serta mengintegrasikan produk dan jasa lainnya.
Dalam E-Business terdapat 4 model yang terbilang cukup umum, dan dari sejauh kelompok kami mencarinya, rata-rata sebagian besar adalah 4 model ;
1. Business to
Business (B2B)
Disini perusahan yang
satu menjual barang dan jasa kepada perusahaan lainnya. Model ini bosa
berkembang lebih cepat dibandingkan model-model yang lainya. ini terjadi karena
kapasitas dan nilai dari perdagangan itu sendiri berkembang dengan cepat
exam : perusahan alat
musik yang menjual alatnya untuk perusahaan musik secara online
2. Business to
Consumer (B2C)
Kalau yang ini
perusahaan akan menjual barang dan jasa kepada publik.
exam : bukukita.com
yang menjual buku secara online
3. Consumer to
Consumer (C2C)
ini biasanya sering
kita temui, dimana ini adalah model perorangan yang menjualnya kepada
perorangan lainnya.
exam : forum jual-beli
di kaskus
4. Consumer to Business
(C2B)
Dari namanya juga
pasti kita tau kalau model ini adalah dari perorangan yang menjual barang dan
jasa kepada perusahaan.
exam : priceline.com
>> dimana konsumen menawarkan harga tertentu dimana ia menginginkan
membeli berbagai barang dan jasa, termasuk tiket pesawat terbang dan hotel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar